Mindset Pengusaha,,,,Mempengaruhi Tindakan Kita dalam Menjalankan Usaha

Mindset Pengusaha,,,,Mempengaruhi Tindakan Kita dalam Menjalankan Usaha

Seri Mindset Bisnis : Kita Pengusaha kan?

Diakhir bulan pertama ketika bisnis toko makanan saya baru mulai,ketika itu tokonya belum banyak pengunjung apalagi penjualan, karena memang masih baru saja dibuka, kemudian kala itu ada percakapan antara saya dan asisten bagian administrasi.

Asisten: pak,bulan ini kita belum laba….

Aku: oh iya nda apa…:-)

Asisten: kalau begini kondisinya, enak jadi karyawan ya pak…(sambil senyum dia)

Aku : kenapa begitu..? (balas senyum…)

Asisten: sebagai karyawan,saya tetap dapat gaji meski usahanya belum laba lho pak….sedangkan bapak kan tidak dapat apa-apa…


Aku : iya bener..karena uang adalah alasan kamu disini, kamu nyari uang,maka dapat uang… kita berBeda…:-)

Asisten: lho,pak Fitra tidak nyari uang?

Aku: saya nyari uang dong... tapi cara saya berbeda dari kamu. Kamu kerja mencari uang,maka dapat uang. Sedangkan Yang saya lakukan adalah membangun aset…. Membangun bisnis…dan nantinya saya berharap bisnis atau aset yang saya bangun ini kemudian akan memberikan saya uang.

Asisten: hmmm….bagaimana maksudnya pak?

Aku : inilah bedanya kita dek, pekerjaan saya sebagai pebisnis adalah membangun aset. Aset itu sumberdaya yang potensial akan memberikan uang kepada saya dimasa depan…misalnya bisnis jualan makanan kita ini… Toko ini adalah aset,yang akan memberikan penghasilan kepada saya,memasukkan uang ke kantong saya, memberikan penghasilan kepada saya, maka pekerjaan saya adalah membesarkan aset ini dulu,baru uang akan datang...:-)

Asisten: bagaimana caranya membesarkan aset kita pak?

Aku: kamu pernah lihat laporan neraca? Kira kira begini.... Didalam neraca, Isinya dibagi menjadi 2 bagian, bagian kiri aset. Sedangkan bagian kanan isinya hutang dan Modal. Jika kamu perhatikan neraca dan memahami cara kerjanya,maka kamu pada akhirnya akan memahami bahwa cara meningkatkan Aset bisa dilakukan dengan 2 cara sebagaimana gambar neraca.

Cara pertama menaikkan aset yang ada di sebelah kiri neraca,dengan menaikkan hutang. Misal saya berhutang, lalu dapat uang, lalu belikan barang untuk dijual,atau hutang barang dagangan lalu kita jual. Dengan menambah hutang,kita bisa menambah barang persediaan atau aset lainya.

Sedangkan cara kedua menaikkan aset yang disebelah kiri neraca dengan menaikkan Modal yang ada di sebelah kanan. Modal bisa dinaikkan jika usaha kita ini ada Laba…laba yang kita hasilkan, kita tahan dan nanti kita masukkan kedalam modal,agar bertambah modalnya.

Neraca itu begitulah,Kalau kanannya naik,kirinya juga harusnya naik biar seimbang.kira2 begitu cara kerja neraca.

Asisten: aku mulai faham skrg,jadi kita beda pak? Aku nyari uang,pak Fitra membangun aset.?

Aku: iya beda,jadi kalau sekarang saya belum dapat uang sebagai hasil usaha,itu karena aset saya ini blm besar,belum bisa menghasilkan uang buat saya..tapi cukup lah buat menggaji kamu hee…

Asisten: aku pernah dengar kalau kita dapat tambahan modal dari pihak asing,apakah itu juga termasuk hutang? Dan bisa menambah aset juga?

Aku : iya kamu bener dek, itu bisa juga untuk menambah aset, namun sepertinya hal itu tidak kita kategorikan sebagai hutang, namun tetap sebagai Modal.. Yang berarti pihak asing tersebut juga memiliki sebagian dari bisnis kita jika itu yang terjadi.

Asisten: pak Fitra,memilih mana diatara 2 cara membangun aset tadi? Berhutang di bank misalnya spt orang2 buat beli ruko atau beli barang? Atau milih cara kedua? Meningkatkan modal.?

Aku : keduanya baik,tergantung kebutuhan dan kapasitas ilmu yang dimiliki setiap pengusaha. Ada yang milih berhutang,lalu hutangnya diubah menjadi produk dan lalu diubah menjadi uang. Namun jika salah mengelola hutang,akan menjadi beban bagi bisninya dan membuat kerugian. Kelebihan berhutang ini, waktu yang dibutuhkan menaikkan asetnya lebih cepat dibandingkan harus menambah aset dengan cara organik dengan menunggu perusahaan laba. Namun juga ada sih kelemahannya,tidak mudah untuk mendapatkan hutang karena ada syarat2 yang harus kita penuhi,ditambah kita mestinya punya cukup ilmu merubah hutang menjadi aset.

Ada juga yang tanpa hutang,dan fokus pada marketing. Menjual yang banyak agar menghasilkan laba,dan kemudian laba ditahan agar menambah modal…dan akhirnya menambah aset.

Asisten: wah iya iya….berarti kalau orang bisnis tidak hutang dan tidak pandai menjual,akan lama dong aset atau bisnisnya berkembang pak? Alias lama lama bisa bangkrut dong.....

Aku: nah itu kamu mulai faham….:-)

Asisten : hehe…yah siapa tahu nanti aku juga bisa jadi pengusaha….

Aku: aamiin… Disini anggap aja magang ya… Kamu nanti boleh buat bisnismu sendiri,kalau disini kamu sudah mengajarkan orang baru untuk jadi pengganti kamu disini ya….biar usaha saya tetap jalan,dan kamu juga jadi pengusaha hee…ok?

Asisten: oke lah kalau begitu hee…

*Dialog imajiner antara aku dan asistenku :-)

Assalamualaikum.

Teman2 PPKS, semoga bisnis kita semua semakin berkembang ya…omsetnya semakin banyak dan hasil usaha nya juga semakin bermanfaat bagi banyak orang.

Dialog imajiner saya dan asisten hanyalah fragmen yang didalamnya ditunjukkan bahwa Marketing adalah hal yang penting untuk menjadi fokus kita dalam rangka memperbesar bisnis kita. Bisnis atau aset kita tentu saja tidak akan maju dan lebih besar tanpa adanya Laba, sedangkan laba hanya efek dari besarnya Penjualan yang di hasilkan dari ramuan strategy marketing kita.

Pekerjaan terpenting seorang pengusaha pada hakikatnya bukanlah running the business,melainkan Growing the business. Fokus pengusaha itu pada Mengembangkan aset dengan menciptakan apa yang disebut sebagai Faktor Kali.

Faktor kali adalah hal yang menentukan skalabilitas sebuah bisnis, dengan menciptakan faktor kali maka kita otomatis juga mengembangkan bisnis.

Setiap bisnis memiliki Faktor kali, yang bisa berupa Agen, frienchise, distributor, reseller, outlet, toko, dll. Luangkanlah lebih banyak waktu anda sebagai pengusaha pada penciptaan dan penjagaan faktor kali bisnis anda. Dalam semua bisnis,faktor kali menjadi sangat penting dalam menciptakan revenue atau penjualan.

Coba kita perhatikan,kenapa BRI bisa menjadi Bank BUMN terbesar di negeri ini?  BRI telah berhasil menciptakan faktor kali dengan membangun unit bank disetiap kelurahan,bahkan setiap pasar pun ada,dengan kantor Teras nya bri. Ini membuat BRI mendapatkan banyak nasabah dan pada akhirnya memperbesar pendapatan mereka.

Begitu juga di bisnis ritel dengan indomaret atau alfamret yang berhasil membangun faktor kali dengan 4.000an lebih outletnya diseluruh indonesia dan terus bertambah.

Tulisan ini hanya sebagai triger agar kita fokus pada marketing bisnis kita masing2 jika ingin menambah omset dan akhirnya memperbanyak laba,dan pada akhirnya juga akan memperbesar aset bisnis kita.

Mari berfikir ttg langkah apa yang menjadi strategy kita agar penjualan meningkat. Lakukanlah sesuatu,lakukan upaya marketing,tes dan lalu ukur.

Semoga kita semua semakin sejahtera dan bermafaat, bisnisnya berkembang semua dan untung banyak. Begitu pula aku mohonkan doa teman2 semoga apa yang kami usahakan bisa berhasil,diberi kekuatan dan kemudahan dari Allah.

Semangat.!
-Fitra Jaya Saleh

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mindset Pengusaha,,,,Mempengaruhi Tindakan Kita dalam Menjalankan Usaha"

Posting Komentar