Ketika Kita Merasa Orang Lain Uangnya Lebih banyak dari kita atau Lebih Bahagia Dari Kita

Ketika Kita Merasa Orang Lain Uangnya Lebih Banyak dan Lebih Bahagia Dari Kita.
Kita sering merasa orang lain Uangnya lebih banyak dari kita, kehidupanya lebih bahagia dari kita,, tapi sebenarnya kita tahu kehidupanya hanya dari kacamata kita saja, sehingga kita sering tidak merasa bersyukur atas segala yang kita Miliki.
Harus kita sadari betul, bahwa Alloh maha Adil terhadap semua hambaNYA. Silahkan berlatih menenangkan Diri ketika timbul perasaan iri terhadap keuangan orang lain, merasa dengki terhadap kebahagiaan orang lain. Karena setiap orang pasti unggul dalam satu bidang  tertentu dan ada bidang lain tertentu yang tidak unggul.

Beberapa Contoh Kehidupan yang mungkin Anda pernah liat atau Pernah tau.....

1. Ada Orang Kaya yang Hartanya Melimpah Ruah, Tetapi Dokter melarang makan ini itu, karena dikhawatirkan kolesterol dan Asam Urat Naik.

2. Ada orang yang Keuangannya Pas-pasan, makan apa Adanya karena tidak ada uang untuk Beli yang Enak Enak.

# Contoh 1 dan 2, Kondisi Berbeda di bidang Ekonominya, tetapi Kondisinya sama dalam Hal makanan yang bisa dimakan,, yaitu sama sama makanya dibatasi oleh keadaan,,yang satu alasanya tidak ada uang untuk beli dan yang satunya dengan alasan menjaga kesehatan supaya tidak sakit.
Banyak Contoh lain lagi, di dunia ini,,,

KESIMPULANYA -->> apapun kondisi kita, jangan Pernah Iri dan Dengki......

Berikut Contoh Dari  @Saptuari

JIWA-JIWA YANG TERSANDERA..

Semalam di sebuah kasir ada lelaki disebelahku disandera barang-barang baru yang dibawa istri dan anaknya..
Kartu kredit baru saja digeseknya..
"Mau cicilan berapa bulan pak?" Tanya si kasir
"12 bulan mbak.." Senyum kecut..
Maka selama 12 bulan dia akan tersandera utang..
Bunga berbunga adalah bonusnya..
Telat bayar didatangi debt collector resikonya..
Anak dan istri jadi tau, barang yang dipakai ternyata lunasnya masih lama..

Lelaki berkerumun membahas motor baru yang baru dikirimkan..
"Piro cicilane?" Satu bertanya
"750 ribu"
"Berapa tahun?"
"2 tahun"
Yang kutahu gajinya UMR Jogja 1,4 juta.. Setengahnya harus dibayarkan untuk pokok dan bunga..
Motor baru inginnya piknik melulu, alasan 'ngreyen' motor pergi jauh butuh ongkos buat jajan..
Tengah bulan gaji sudah menghilang..
Saatnya nambah utang kepada teman-teman..
Pasang wajah melas, mencari banyak alasan..
Harga diri ilang aaah sudah bukan urusan..

Selamat yaaa.. Bagus rumah barunya..
Beli cash ya bu?
"Aaah cuman KPR kok pak.."
Cicilannya berapa lama bu?
"15 tahun pak.. Nanti anak-anak besar sudah lunas"
Tahun pertama menikmati..
Tahun kedua cicilan terus dibayari..
Tahun ketiga mendelik kok bunganya naik tinggi..
Tahun ke empat cicilan sudah mulai menghabisi gaji...
Tahun kelima menyerah, lalu jual lagi...
Makin kaget 5 tahun menyicil utang pokoknya masih ada sisa 3/4 lagi..
Lah kemana uang yang dicicil berdarah-darah selama ini?

Utang adalah utang..
Sebelum nyawa dicabut harus diselesaikan..
Saatnya mengingat lagi, sepanjang hidup berapa utang kita belum terbayari..
Silaturahmi putus karena mereka yang mengutangi kita hindari..

Padahal nasib orang yang punya utang, jenazahnya saja Nabi tidak mau menyolati...

Hanjuk piye iki?


Artikel Populer :

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketika Kita Merasa Orang Lain Uangnya Lebih banyak dari kita atau Lebih Bahagia Dari Kita"

Posting Komentar